1. Pengertian
Harga
jual atau selling price adalah harga
yang dibebankan atau dikenakan untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan
produk yang akan dijual dan ditetapkan oleh manajemen berdasarkan pada
pertimbangan atau evaluasi biaya, kompetitor, besarnya investasi, area pasar
dan lain-lain faktor yang ada hubungannya dengan harga tersebut. Setelah
ditetapkan food cost precentage oleh manajemen atau pemilik hotel, maka untuk
menetapkan harga jual makanan dan
minuman dari harga pokok yang dihitung pada resep buku, dapat dilakukan dengan
beberapa banyak cara.
Sebagai
alat bantu dalam menghitung atau menetapkan harga jual makanan dan minuman
adalah: formulir resep makanan (standard
recipe food), formulir resep minuman (standard
recipe beverage), formulir atau tabel analisis minuman (beverage analysis) dan daftar harga dar
hasil market price survey yang
terakhir atau yang up to date.
2. Menghitung
Harga Jual
Ada
banyak metode dalam menghitung dan menetapkan harga jual (selling price) untuk makanan dan minuman pada sebuah perusahaan.
Dibawah ini adalah cara atau metode yang dianggap paling mudah dan cepat untuk
dilakukan, antara lain:
2.1 Metode
Harga Produk Standar (Standard Cost
Precentage Method)
Metode
Standard Cost Precentage yaitu cara menetapkan harga jual makanan dan minuman
yang hanya berpedoman pada cost
precentage yang sudah dipatok/ditetapkan oleh manajemen atau pemilik hotel
yang bersangkutan.
Sebagai
contoh pihak manajemen atau pemilik hotel telah menetapkan food cost precentage adalah sebesar 40% dan pada resep baku (standard recipe) didapatkan harga pokok
makanan (cost) sebesar Rp. 5.225,- maka metode untuk menetapkan dan menghitung
harga jual makanan tersebut adalah: seratus dibagi dengan cost precentage yang telah ditetapkan manajemen, kemudian hasil
pembagiannya dikalikan dengan harga pokok makanan yang didapat pada resep baku,
maka didapat nilai harga jualnya.
Apabila pernyataan di atas dibuat
dalam bentuk rumus/formula, maka akan terlihat sebagai berikut;
HJ
=
HJ
=
= 13.062.50
Dibulatkan menjadi
Rp. 13.000,-
|
Keterangan:
HJ = Harga Jual
HP = Harga Pokok (food cost)
2.2 Metode
Angka Faktor (Cost Factor Method)
Metode angka faktor
yaitu cara atau metode dalam menghitung angka “perkaliannya” (angka faktor) dan
dapat dihitung dengan cara:
Harga Jual =
=
= 13.062,50
Dibulatkan Menjadi = 13.000,-
|
2.3
Metode Tidak
Terstruktur (Unstructure Method)
Metode Tidak Berstuktur adalah cara untuk
menghitung harga jual makanan dan minuman, yang dilakukan dengan hanya
memperhatikan dan membandingkan harga jual menu yang sama pada usaha
perhotelan, usaha restoran, usaha bar dan usaha katering dan yang sejenis
disekitar tempatnya beroperasi (hanya membandingkan harga jual dengan beberapa
kompetitor).
Contoh:
apabila sebuah restoran yang ada disekitar tempat usaha nya menjual nasi goreng
seharga Rp. 5000 per porsi, maka dia sebagai pemilik usaha baru menggunakan
harga yang sama untuk menarik perhatian customer dengan harga yang lama dan
penjual yang baru.
Sebagai
tindakan terakhir, dilakukan pula pengujian terhadap berat dari setiap porsi
masakan (portion size) sesuai dengan resep baku yang ada pada menu. Tindakan
ini dikenal dengan “portion test”, biasanya kegiatan ini dihadiri/disaksikan
oleh GM, F&B Manager, Financial Controller, Cost Controller, Purchasing
Manajer yang tujuan utamanya adalah untuk menyaksikan dan membuktikan proses
dan cara membuat masakan, proses menimbang bahan satu persatu dari bahan
makanan yang dipakai sampai dengan pengecekan berat per porsi, apakah sudah
sesuai dengan prosedur yang dihitung pada resep baku.
Contoh
yang paling mudah untuk mengetahui komposisi harga jual (selling price) yang
dinyatakan dalam tabel, adalah seperti berikut :
Material/Food
Cost
|
30%
- 35%
|
Labour
Cost
|
15%
- 20%
|
Overhead
Cost
|
20%
- 30%
|
Profit
|
10%
- 15%
|
Selling
Price
|
100%
|
3. Analisis
Harga Jual Makanan (Food Analysis)
Penggunaan
metode standard cost precentage dan metode cost factor dijelaskan sebagai
penetapan harga jual makanan (up date selling price) dalam bentuk tabel atau
kolom yang disebut dengan “food analysis"
Dalam melakukan
analisa pada food analysis, harga jual aktual makanan dan minuman dalam mata
uang rupiah disesuaikan lagi dalam bentuk mata uang dolar, sehingga muncul
perbedaannya. Dari perbedaan besar dan kecil harga jual inilah didapat
perhitungan yang akurat dalam menentukan jenis makanan dan minuman yang mana
harga jualnya perlu dirubah atau disesuaikan.
4. Analisis
Harga Jual Minuman (Beverage Analysis)
Proses pengendalian
harga jual untuk jenis minuman, tindakanya hampir sama dengan pengendalian
harga jual untuk jenisn\ makanan.
Analisis untuk menghitung atau
menetapkan harga jual minuman dinamakan dengan “Beverage Analysis” yang
merupakan data pada table dengan kolom-kolom yang dapat memperlihatkan dengan
pasti jenis minuman (pada menu) yang perlu disesuaikan harga jual nya.
Untuk penggunaan tabel
Beverage Analysis hanya dilakukan pada saat terjadi kenaikan harga minuman
keras produk import, khususnya minuman yang fluktuasi kenaikan harganya dipasar
sangat tajam dan berstandar dolar.
Kasus seperti ini
sering terjadi terutama pada saat adanya kenaikan harga bahan jenis minuman
dipasaran, seringkali manajemen atau pemilik hotel membuat suatu keputusan yang
agak tergesa-gesa atau atau dalam keadaan panik dan tanpa melakukan sebuah
analisis terlebih dahulu, untuk menaikan harga jual minumannya di restoran dan
di bar, baik dalam botolan dan dalam bentuk porsi.
Dengan adanya tabel
beverages analysis ini, akan sangat memudahkan bagi manajemen, staf departemen
makanan dan minuman dan beverage controller yang berwenang untuk memilih atau
menyeleksi jenis minuman apa saja yang harga jualnya perlu disesuaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar