1. Gudang (Storeroom)
Kerjasama antara staf bagian
pengendalian biaya dan staf bagian gudang sudah dimulai sejak saat
dilaksanakannya pengecekkan harga atau seleksi harga dari beberapa rekanan (min
3 daftar harga dari rekanan yang berbeda) yang tercantum pada formulir permintaan
pembelian barang (purchase requistion), yang
bertujuan untuk memilih harga bahan yang termurah dari ketiga rekanan tersebut.
Kerjasama lainnya terlihat pada saat
dilaksanakannya inventori setiap akhir bulan, yaitu mencatat dan menghitung
sisa barang persediaan di gudang. Jenis barang-barang persediaan yang dicatat
dan dihitung ialah: bahan makanan, minuman, dan bahan material dan supplies lainnya.
Pada saat inventori dilaksanakan, staf pengendalian biaya dan staf gudang akan
mencocokkan terlebih dahulu angka terakhir pada kartu masing-masing barang.
Jika terjadi selisih/perbedaan jumlah akhir maka akan dilakukan pemeriksaan
kembali semua transaksi pengeluaran barang dari gudang. Setelah didapatkan
hasil atau angka yang sama antara kartu barang gudang dengan kartu barang
dibagian pengendalian biaya (cardex), barulah kemudian dilakukan perhitungan
terhadap kenyataan fisik barangnya.
Setelah disimpan beberapa waktu
lamanya, ada saatnya barang/bahan persediaan
di gudang terutama bahan makanan jenis cepat rusak (perishable) dan makanan jenis sembako (groceris) akan membusuk, rusak atau kadaluwarsa. Kerusakan bahan
makanan tersebut kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah:
·
Pendingin atau pengatur
suhu yang tidak baik.
·
Perawatan atau penyimpanan
barang yang kurang baik.
·
Penempatan barang yang
tidak sesuai dengan prosedur, ataupun karena alasan lainnya.
Pada waktu dilakukan inventori
setiap bulan di gudang oleh bagian pengendalian biaya ditemukan barang
persediaan yang rusak, maka akan dicatat kedalam formulir Write Off Items. Form ini akan dilaporkan ke bagian pengendalian
biaya dan ditembuskan ke bagian food
& beverage, selanjutnya akan dikeluarkan dari “pencatatan” sebagai
barang persediaan.
Formulir write off ini menjelaskan tentang barang-barang yang rusak, nomor
kode barang, kuantitas/jumlah barang, harga per unit, nilai kerusakan dan lain
sebagainya. Sebelum form ini diserahkan kepada bagian pengendalian biaya, harus
meminta persetujuan Store Manager dan
Executive Cheff terlebih dahulu dengan
cara memperlihatkan langsung bahan atau barang yang rusak dan sudah tidak bisa
terpakai lagi. Setelah mendapatkan persetujuan barulah bagian gudang melakukan
pencatatan/transaksi out pada kartu barangnya. Begitu juga oleh bagian
pengendalian biaya.
Barang-barang yang rusak ini dihitung
jumlahnya kemudian dilaporkan ke bagian akunting untuk dilakukan pengurangan
atas barang persediaan di gudang (pada laporan Accounting Department bulan yang bersangkutan
The Dedari Hotel & Spa.
Ubud, Bali – Indonesia
Ubud, Bali – Indonesia
WRITE OFF ITEMS
TO: COST CONTROL DATE: 05/01/2005
CODE
Item
|
I T E M
|
UNIT
Item
|
QTY
|
UNIT
Price
|
AMOUNT
|
REMARK
|
||||
1
|
Maizena Honic
|
Pck
|
4
|
3.500.00
|
14.000.00
|
Tidak bisa
dipakai
|
||||
2
|
Chedar Cheese
|
Kg
|
1
|
45.000.00
|
45.000.00
|
Jamuran
|
||||
3
|
Carnation
Cream
|
Pck
|
3
|
13.500.00
|
13.500.00
|
Packing bocor
|
||||
Total =
|
72.500.00
|
|||||||||
To: CC
|
||||||||||
Tolong
dikeluarkan dari masing-masing kartu makanan tersebut diatas, karena
barangnya sudah rusak dimakan tikus dan sudah jamuran sejak beberapa minggu
lalu, agar tidak diikutsertakan dalam inventor bulan ini.
Terimakasih
atas perhatian dan kerjasamanya.
|
||||||||||
TOTAL =
|
||||||||||
FOODS
|
|
BEVERAGE
|
|
MAT &
SUPPLIES
|
|
OTHERS
|
|
TOTAL =
|
|
PREPARED
BY:
AKNOWLEDGE &
APPROVED BY:
Storekeeper Store Manager Accounting Manager
Dari
hasil inventori pada tiap-tiap hari bulan ,maka akan diketahui pula nilai
seluruh pemakaian barang-barang persediaan yang di simpan di gudang pada bulan
yang bersangkutan . jumlah semua bahan /barang
persediaan yang terpakai dalam sebulan itu, dikalkulasi dan selanjutnya
dibuat laporan bulanan oleh bagian pengendalian biaya yaitu berupa : laporan
pemakaian bahan pokok makanan , laporan pemakaian bahan pokok minuman dan
laporan pemakaian bahan-bahan materials dan supplies , baik yang merupakan
bahan penunjang penjualan maupun yang merupakan biaya langsung (expense) pada
operational masing-masing departemen.
2.
Penerimaan barang (receiving )
Pada saat rekanan (supplier) dating
ke hotel membawa barang pesanan pihak
hotel ,maka staf bagian pengendalian biaya dan staf bagian pembelian harus ikut
langsung ke area atau tempat penerimaan barang ( receiving) untuk memastikan
apakah jumlah yang di pesan , dan apakah harga yang tercantum pada nota
pembelian sudah sesuai dengan jumlah dan harga yang tertera pada purchase
requisition (PR) atau pada purchase
order(PO)
Jika
terdapat kesalahan atau kekeliruan maka staf bagian pengendalian biaya punyya
wewenang untuk pada saat itu juga melakukan perbaikan-perbaikan yang dianggap
perlu. Perbaikian-perbaikan yang dilakukan oleh staf bagian pengendalian biaya
tersebut harus dipertanggung jawabkan oeleh staf yang bertugas dengan cara ikut
menandatangani nota pembeliaan dari rekanan yang dating saat itu.
Bentuk
kerja sama yang lain terlihat pada saat hotel kedatangan suppier tak diundang ,
yang dikenal dengan istilah “walk in supplier “, maka reaksi staff bagian
penerimaan barang (receiving clerk) harus tanggap dan segera menghubungi
executive cheff , staf bagian pemblian dan staf bagian pengendalian biaya untuk
bersma-sama melakukan pengecekan dan
melakukan tawar menawar harga (bargaining) dari bahan makanan yang dibawa
supplier tadi, tentunya setelah di cek terlebih dahulu.
Walk
in supplier yang sering dan biasanya dating menawarkan barang –barang adalah
pedagang-pedagang ikan laut atau hasil budi daya laut lainnya seperti : ikan kerapu,
tenggiri(mackerel) ,lobster , kepiting(crab) ,shrimp,prawn , red snaper, dan
lain sebagainya. Apabila harga dari ikan / hasil laut yang di tawarkan itu
sudah di sepakati oleh ketiga bagian atau departemen diatas , dan juga telah
mendapat persetujuan dari financial controller, baru kemudian dilakukan
pembelian bahan makanan tadi .
Pembelian
biasa nya dalam jumlah cukup besar yaitu untuk persedian jangka panjang. Karena
bahan makanan seperti ini bisa disimpan dalam ruang pendingin (freezer atau
deep freezer ) yang bersuhu antara minimal 10 derajat selsius sampai dengan
minus 30 derajat selsius , sampai berbulan –bulan bahkan bisa mencapai satu
tahun lamanya.
3.
Pembeliaan ( purchasing )
Bentuk
kerjasama dengan bagian pengendalian biaya dengan bagian pembelian sudah
dimulai sejak purchase requisition di
buat oleh bagian gudang dan yang dibuat oleh departemen lain. Sebelum purchase
requisition di proses menjadi purchase order, bagian pengendalian biaya sudah
melakukan pengecekan dan melakukan control terhadap harga-harga penawaran dari
beberapa rekanan sesuai dengan yang tertulis pada formulir purchase requisition
, yang dibuat oleh staf bagian pembeliaan . Harga-harga tersebut di seleksi dan
di cek terlebih dahulu kebenarannya , dengan jalan membandingkan dengan daftar
harga yang telah didapat dari tiga atau lebih rekanan sebelumnya.
Harga
–harga yang telah di sepakati oleh para rekanan tersebut sudah melalui proses
survey yang cukup matang di pasar-pasar tradisional yang dilakukan secara
periodik oleh staf bagian pembelian , bersma –sama dengan staf bagian
pengendalian biaya dan staf dari bagian
dpur.
Dengan
jalan kerja sama seperti ini maka fungsi control dari bagian pengendalian biaya
akan akan dapat berjalan lebih lancer dan efektif.
4.
Dapur (kitchen product )
Kerja
sama dengan bagian dapur (kitchen ) , terutama dengan kepala atau pimpinananya
yaitu executive cheff sangat erat dan
berlangsung setiap hari , yang berhubungan dengan pembuatan cost food harian
atau yang lebih di kenal dengan : daily food cost.
Bentuk
kerjasama yang lain antara bagian pengendalian biaya dengan bagian dapur adalah
melasanakan kegiatan market survey kepasar –pasar tradisional untuk mencari
harga baku /harga pasar dari bahan makanan seperti sayur mayor , ikan laut dan
hasil laut lainnya , harga berbagai macam daging dan harga rempah-reempah
segar, yang akan di pakai sebagai patokan harga dalam membuat kontrak kerja
dengan beberapa supplier ,sesuai dengan kualitas standar yang di tetap kan dan
di berlakukan di hotel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar